Kopi merupakan minuman yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita
sehari-hari. Tak seorangpun tak mengenal kopi. Minuman ini sudah dikenal di
mana-mana sejak ratusan tahun lalu. Begitu terkenalnya kopi sampai timbul
istilah coffe break atau "rehat kopi" di setiap acara resmi seperti
seminar, lokakarya, rapat, dll. Saat itu para tamu atau peserta beristirahat
sebentar untuk menikmati kue-kue samnbil minum secangkir kopi atau teh.
Sementara dalam kehidupan sehari-hari, kopi seringkali dijadikan pendamping
sarapan pagi.
Sekalipun demikian mungkin jarang kita mengamati apa manfaat atau dampak
negatif kopi bagi kesehatan. Paling-paling yang kita tahu setelah minum kopi
badan terasa segar dan rasa kantuk hilang.
Menurut analisis kedokteran, dalam kopi terdapat sejenis senyawa kimia
xantin. Derivat senyawa ini meliputi kafein, teofilin dan teobromin dalam
coklat.
Kafein ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat
(otak),sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Sebab itu
tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita
terasa segar. bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau
mengantuk. Dampak positif ini menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum
kopi.
Tidak
cocok bagi pelukis
Namun, sebenarnya manfaat di atas tidak berlaku bagi seseorang yang
pekerjaannya memerlikan ketelitian, kerapian, serta ketetapan menghitung,
seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya, minum kopi lebih tepat
bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghapal. Minumlah sekitar
setengah sampai satu jam sebelum aktivitas belajar atau menghapal dimulai.
Kafein acap kali juga dijadikan salah satu bahan pelengkap pada obat sakit
kepala. Pasalnya, kafein memiliki kemampuan mempersempit pembuluh darah ke otak
(vasokonstriksi) sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang
menyebabkan penyakit kepala bisa ditanggulangi. Bahkan, senyawa xantin dalam
dosis rendah mampu merangsang susunan saraf yang sedang depresi, misalnya
akibat penyalahhgunaan narkoba atau kecanduan alkohol. Sehingga muncul pendapat
bahwa kafein dapat memperbaiki fungsi mental penderita yang keracunan alkohol.
Lebih jauh, kafein ternyata dapat menetralisasi asam lemak dalam darah.
Sayangnya, kebiasaan minum kopi acap kali memunculkan efek
"kecanduan" baik secara psikologis maupun fisiologis. Ciri umum
ketergantungan kopi antara lain rasa letih atau lelah, tak bersemangat dan
mengantuk kalau seharian saja tidak minum kopi. Yang wajar adalah mengkonsumsi
kopi sebanyak 85-200 mg atau 1-3 cangkir kopi. Namun, minum kopi diatas 250 mg
sekaligus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti jantung berdebar,
gelisah, insomnia (sulit tidur), gugup tremor (tangan bergetar), bahkan mual
sampai muntah-muntah.
Minum kopi juga bebahaya bagi penderitaan hipertensi (tekanan darah tinggi)
karena senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam. Selain
itu, kopi juga bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi
urin bertambah. Jadi, jangan heran kalau tak lama sehabis mengkonsumsi kopi
kandung kencing cepat penuh.
Mengurangi
kesuburan wanita
Minum kopi terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan wanita, apalagi
kalau dikombinasikan dengan alkohol. Dalam Reader's Digest edisi Desember 1994,
yang mengutip laporan penelitian yang di biayai The USA National Institute of
Child Health and Human Development dan The US Institute on Drug Abuse,
memberitakan bahwa wanita yang mengkonsumsi 300mg kafein setiap harinya
memiliki kesempatan 27 persen lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan
mereka yang terbebas darinya. Meski mekanismenya belum diketahui pasti, sebuah
hipotesis menyatakan, kemungkinan substansi ini dapat menurunkan level hormon
-semisal estrogen- hingga mempengaruhi ovulasi.
Situasi lainnya diungkapkan oleh Physicians Commitee For Responsible
Medicine dalam Healthy Eating for Life to Prevent and Treat Cancer. Walau
kaitan antara kopi dan resiko terkena kanker belom jelas, beberapa studi
memperkirakan kemungkinan kopi mempengaruhi DNA dan meningkatkan resiko terkena
kanker kandung kemih dan ovarian. Selain itu, minum kopi yang sangat panas
dapat memberi efek kerusakan pada sel dalam mulut dan kerongkongan, yang jika
dilakukan berulang kali dapat mencetuskan kanker pada bagian tersebut.
Demikian halnya laporan para peneliti dari Harvard School of Public Health,
sebagaimana dicatat Balch dan Stengler dalam Prescription for Natural Cures.
Walau menyisakan tanda tanya ihwal kejadiannya, mereka menemukan, wanita yang
mengonsumsi 5-7 gr kafein per bulan (setara dengan dua cangkir kopi per hari)
memiliki kemungkinan dua kali lipat terkena endrometriosis daripada yang tidak
mengonsumsi kafein.
Masalah dampak kopi kasar atau tidak disaring iini dipelajari oleh sejumlah
peneliti di Belanda. Mereka mengamati tingginya kadar homosistein dalam darah
pecandu kopi. Homosistein merupakan substansi yang terbentuk pada saat tubuh
mengeluarkan protein. Padahal peningkatan homosistein berhubungan erat dengan
resiko penyakit jantung.
Meningkatkan
resiko penyakit jantung
Meski belum jelas bagaimana persisnya asam amino esensial mengganggu
jantung, sudah terbukti bahwa zat tersebut acap kali menyebabkan timbulnya luka
di berbagai lapisan dalam pembuluh darah arteri dan selanjutnya menjadi tempat
menumpuknya asam lemak dan kalsium. Timbunan ini bisa mengakibatkan pergeseran
dinding pembuluh darah arteri (arterioklerosis).
Di sisi lain menurut Dr. Elvina Karyadi, ahli gizi, homosistein dibutuhkan
tubuh untuk berbagai reaksi biokimia, terutama dalam proses perubahan metionin
menjadi sistationin dan berperan dalam membentuk propionilkoa (substansi yang
berperan dalam metabolisme lemak dan karbbohidrat), asalkan kadarnya tidak
tinggi. Kadar normalnya 7-22 ug mol/ L.
Seorang peneliti Belanda menambahkan, dua minggu setelah setiap hari minum
enam cangkir kopi, konsentrasi homosistein seseorang naik 10% dari angka
normal. Begitu juga kadar kolesterol dan trigliserida. Namun, kenaikan ini
tidak permanen. Bila kopi dihentikan dan keadaan tubuh sehat, kalebihan
homosistein dapat secara alami normal kembali. Selain dengan mengurangi kafein,
kenaikan kadar homosistein dapat pula dicegah dengan mengurangi konsumsi
protein hewani yang banyak mengandung metionin.
Bila dalam sehari minum 1,360 gram kopi kasar (sekitar 6-7 cangkir),
diperkirakan resiko untuk terkena serangan jantung atau stroke naik 10%. Selain
itu kadar vitamin b6 bisa berkurang sampai 21%.
Atas dasar itu alangkah baiknya tidak minum kopi, khususnya bagi mereka
yang beresiko tinggi penyakit jantung. Kalau pun harus minum kopi, untuk kita
sebaiknya hanya 1-3 cangkir sehari (standar untuk orang eropa 3-5 cangkir). Itu
pun tidak saat menjelang tidur.
Kopi bisa digantikan segelas
air jeruk, sayuran hijau, disertai konsumsi vitamin B6 dan B12 jenis-jenis
makanan dan minuman ini tidak mengandung seng dan kafein tapi tinggi mineral,
vitamin serta asam folat. Padahal vitamin B6, B12 dan asam folat sangat
berperan dalam menurunkan kadar homosistein dalam tubuh, sehingga penyakit
jantung koroner pun bisa dihindari.
No comments:
Post a Comment